جَاءَ مَلَكُ الْمَوْتِ إِلَى مُوسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ.
فَقَالَ لَهُ: أَجِبْ رَبَّكَ قَالَ فَلَطَمَ مُوسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ
عَيْنَ مَلَكِ الْمَوْتِ فَفَقَأَهَا، قَالَ فَرَجَعَ الْمَلَكُ إِلَى
اللهِ تَعَالَى فَقَالَ: إِنَّكَ أَرْسَلْتَنِي إِلَى عَبْدٍ لَكَ لَا
يُرِيدُ الْمَوْتَ، وَقَدْ فَقَأَ عَيْنِي، قَالَ فَرَدَّ اللهُ إِلَيْهِ
عَيْنَهُ وَقَالَ: ارْجِعْ إِلَى عَبْدِي فَقُلْ: الْحَيَاةَ تُرِيدُ؟
فَإِنْ كُنْتَ تُرِيدُ الْحَيَاةَ فَضَعْ يَدَكَ عَلَى مَتْنِ ثَوْرٍ،
فَمَا تَوَارَتْ يَدُكَ مِنْ شَعْرَةٍ، فَإِنَّكَ تَعِيشُ بِهَا سَنَةً،
قَالَ: ثُمَّ مَهْ؟ قَالَ: ثُمَّ تَمُوتُ، قَالَ: فَالْآنَ مِنْ قَرِيبٍ،
رَبِّ أَمِتْنِي مِنَ الْأَرْضِ الْمُقَدَّسَةِ، رَمْيَةً بِحَجَرٍ، قَالَ
رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «وَاللهِ لَوْ أَنِّي
عِنْدَهُ لَأَرَيْتُكُمْ قَبْرَهُ إِلَى جَانِبِ الطَّرِيقِ، عِنْدَ
الْكَثِيبِ الْأَحْمَرِ»
“Malaikat maut datang kepada Nabi Musa ‘alaihissalam, lalu
malaikat itu berkata kepadanya, “Penuhilah Tuhanmu.” Maka Nabi Musa
segera memukul mata malaikat maut dan mencoloknya, kemudian malaikat itu
kembali kepada Allah Ta’ala dan berkata, “Engkau mengirimku kepada
seorang hamba yang tidak mau mati.” Dan ia telah mencolok mataku, lalu
Allah mengembalikan matanya dan berfirman, “Kembalilah kepada hamba-Ku
dan katakan, “Apakah engkau ingin hidup?” Jika engkau ingin hidup, maka
letakkanlah tanganmu di atas punggung sapi, maka hidupmu sampai waktu
sebanyak bulu yang tertutup tanganmu. Engkau masih dapat hidup setahun.”
Kemudian Musa berkata, “Selanjutnya apa?” Allah berfirman, “Selanjutnya
engkau mati.” Musa berkata, “Kalau begitu sekaranglah segera.” Wahai
Tuhanku, matikanlah aku di dekat negeri yang suci yang jaraknya sejauh
lemparan batu.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi
Allah, kalau sekiranya aku berada dekat sana, tentu aku akan
memberitahukan kalian kuburnya di pinggir jalan, di dekat bukit pasir
merah.” (HR. Muslim)Disebutkan dalam riwayat, bahwa para malaikat yang mengurus pemakamannya dan yang menyalatkannya. Ketika itu, usianya 120 tahun.
Selesai dengan pertolongan Allah dan taufiq-Nya, wa shallallahu ‘alaa nabiyyinaa Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
0 komentar
Posting Komentar